Ku cinta kau, kau cinta aku
Tapi hati saling beradu
Kau dan aku seperti menggapai bulan di kala terik
Lilin-lilin yang ku sulut padam sudah
Kini yang tertinggal hanya serpih-serpih abu yang mengering
Kau berubah secepat angin padang pasir
Membawa serta berjuta kerikil dan petir
Kompas yang dulu kubawa, kini tak bergerak
Entah telah rusak atau waktu telah berhenti
Tuhan, inikah akhir dari perjalanan seorang musyafir
Yang rindu akan kasih sayang dan buai cinta?
Tuhan, mengapa kau begitu kejam,
Kau mengakhiri ketika aku baru saja belajar mencintai
Dialah yang bisa membuatku tertawa,
Dialah yang bisa membuatku berdoa tentangnya,
Namun kini semua telah usai, walau secara tersurat
Dalam sebuah makna yang kuat
“It’s over when I begin to learn you more, love you more
It’s over, God was re-write my destination
I will crawl again in sadness and fear
Sometimes I see tears
The star can’t lead, sky now lid
In the end, suffer to pretend”
Ku cinta kau, kau cinta aku
Tapi hati saling beradu
Kau dan aku seperti menggapai bulan di kala terik
Lilin-lilin yang ku sulut padam sudah
Kini yang tertinggal hanya serpih-serpih abu yang mengering
Kau berubah secepat angin padang pasir
Membawa serta berjuta kerikil dan petir
Kompas yang dulu kubawa, kini tak bergerak
Entah telah rusak atau waktu telah berhenti
Tuhan, inikah akhir dari perjalanan seorang musyafir
Yang rindu akan kasih sayang dan buai cinta?
Tuhan, mengapa kau begitu kejam,
Kau mengakhiri ketika aku baru saja belajar mencintai
Dialah yang bisa membuatku tertawa,
Dialah yang bisa membuatku berdoa tentangnya,
Namun kini semua telah usai, walau secara tersurat
Dalam sebuah makna yang kuat
“It’s over when I begin to learn you more, love you more
It’s over, God was re-write my destination
I will crawl again in sadness and fear
Sometimes I see tears
The star can’t lead, sky now lid
In the end, suffer to pretend”