Aku memang seorang biasa yang hanya bisa berkoar-koar dengan mulut besarku. Aku memang seorang biasa yang hanya bisa bercicit dan mengerat setiap komentar-komentar dari mulut pedasmu. Perlu kau tahu, bahwa kau lah yang sebenarnya hanya bisa mengumpat dan tak berotak.
Aku masih punya hati nurani untuk berpikir jernih. Berpikir melebihi umpatan-umpatanmu tentang ku. Berpikir melebihi otak kecilmu yang hanyalah sebuah gudang umpatan penuh bualan. Apakah kau sudah sempurna dengan mengumpat ku? Aku percaya bahwa tidak ada manusia yang sempurna kecuali jika kau seorang Nabi
Terima kasih telah mengumpatku, semoga Tuhan kan mengumpatmu.