Prosa Dia 48: Cinta dalam Huruf "R"
Ku terjaga di tengah malam gelap. Memimpikanmu bagaikan kepakan sayap putih para malaikat surga. Dengan diterangi efek bulan sabit dan berlatar angkasa cerah.
Ku melangkah dari garis gelap ke garis kelabu. Ketika kulihat kembali disana dulu pernah ada huruf "R" yang hilang, yang retak, yang rapuh dan kini telah usang lalu lapuk dimakan waktu. Tempat dimana aku dulu pernah terjatuh dalam bayang-bayang pria hitam yang di panggil dengan Suram.
Kini, ku mulai semuanya lagi. Memutar segalanya dari awal bagai memutar gasing yang telah diam. Lalu ku temukan diriku berada di sebuah jalan penuh batu dan kubangan. Cahaya terang diujung sana berbisik tuk terus melangkah. Sebuah gelas dan cangkir berpahatkan huruf "R" merah muda melambai padaku. Siap untuk membanjiri kerongkonganku. Kata mereka: "cinta dalam huruf "R". Kau tak bisa memungkirinya. Mungkin inilah takdirmu".