Kau datang dalam pagiku pergi dengan hatiku
Sebuah perjumpaan yang tak direncanakan, tak direka
Kau hibur pagiku dengan debur tawa di iringi senyuman riuh terpahat di wajahmu
Sungguh pagi yang epik bagi hati yang kering
Kau coba memanggilku dengan siul merdu
Senyuman itu yang ku ingat
Namun badai bagai menghantam mu,
Kau menutupi tawa, senyum dan siul mu
Kau tutup jendela dimana ku biasa bernyanyi untuk mu
Tidakkah kau sadari itu?