Prosa Dia: 88. Ku Benci Kau dan Cerita Cintamu


Kau tinggalkan ku sendiri disini,
meratapi gelap yang tak pasti
Kau biarkan ku kembali dalam sepi,
hanya berteman kepalsuan akan janji

Satu hal yang ku ingat
Kau lah yang pertama bicara asmara
Kau bisikkan nada cinta
Hilang sudah akal sehat

Andai kau tahu,
Ku sayang kau selalu
tanpa tanda koma atau tanya
hanya kau yang ku cinta

Pernah ku pikir
Kau lah yang selama ini ku cari
Namun keliru,
Kau hanya persinggahan bagi sekoci ku

Pelangi setelah hujan
Kini terasa asin
bahkan pahit, teramat pahit
coklat hadiah ulang tahunmu,
kini telah leleh,
ku biarkan di rubung semut
Boneka favoritmu yang kubeli di toko kemarin
Kini tersirat pucat pasi, seperti mayat
Ku biarkan hatinya di cabik oleh adik ku
bira kau tahu hatiku juga tercabik olehmu

Kau padamkan lilin yang kau nyalakan
Kau jilat liurmu sendiri
Kau nodai janji suci yang kau ukir di hati kita
Kau bunuh cintamu dengan sebilah pisau karatan
SIAL!
SIAL!

Aku terdiam
Pengecapku terasa pahit
Air mata perlahan menghiasi mata ku yang hitam
Kini, ku kan menutup kembali hatiku,
seperti yang selalu ku lakukan
Tapi sebelumnya,
Ku kan kumpulkan kembali pecahan-pecahannya,
disatukan kembali dalam bentuk baru
lalu ku simpan di gelapnya hari dan hati

Kini ku mengerti betapa jahatnya kau...

Leave a Reply

Proudly powered by Blogger
Theme: Esquire by Matthew Buchanan.
Converted by LiteThemes.com.