Prosa Dia 102: Balada Pagi yang Hilang Bagian 1

Aku masih terjaga
Jemariku memainkan pena dan menari di atas kertas
Goresan tinta ini belum kering
Begitu juga guratan asmara di hati ini

Ku masih terjaga
Memandang jam yang berputar lambat
menuju pukul satu pagi
Otakku masih memutarkan kenangan kita
dan juga kenangan mu dan dia

Cinta ini sebuah kesalahan
Kita memulai sebagai teman; sapaan hangat
hingga senyum mesra penuh arti
Mata bertemu mata sampai pipi merona
Tangan bertemu dekap sampai pelukan hangat

Ya, ini salahku, salahmu juga
Kita bergerak ke sisi yang salah
Namun kita saling mencinta
dan kau tak bisa.
Apa takdir telah salah?
atau
Waktu yang kurang tepat?

 Entahlah....
Aku bingung. Hilang taringku.
Aku hilang kemudi. Aku hilang arah.

Taukah kau,
aku tak sanggup menahan rasa ini
Pernahkah kau,
memikirkan aku di sela-sela harimu
Apa kau merasakan,
setiap kata yang ku ucap
mengandung rindu yang hebat
memiliki pesona yang kuat
agar kau menjadi milikku
dan aku menjadi milikmu.
...

Leave a Reply

Proudly powered by Blogger
Theme: Esquire by Matthew Buchanan.
Converted by LiteThemes.com.